Sabtu, 01 Oktober 2011

NABI KHIDIR BERUMUR PANJANG KONON MASIH HIDUP HINGGA SEKARANG


Hingga sekarang tidak ada yang tahu pasti siapa sebenarnya Khidir. Sosok manusia suci ini masih menjadi perdebatan, dia seorang Nabi atau Waliyullah. Tetapi mengapa Allah SWT menyuruh Nabi Musa AS untuk berguru kepadanya. Dan mengapa juga Allah SWT memerintah Khidir untuk berguru kepada Abu Hanifah. Bahkan ada suatu legenda menarik dalam kalangan masyarakat Jawa, bahwa Lakon Wayang Dewa Ruci tak lain adalah pertemuan antara Sunan Kalijaga dengan Nabi Khidir di tengah samudera. Konon Khidir masih hidup hingga akhir zaman nanti.


Dinamakan khidir (hijau) karena dimana dia berada maka tempat disekitarnya menjadi hijau. (Ibnu Asakir dari Mujahid). Dan apabila khidir duduk diatas jerami yang sudah kering, maka jerami itu akan berubah menjadi hijau kembali. (HR. Imam Bukhari). Khidir adalah nama seorang anak cucu Adam AS yang taat beribadah kepada Allah SWT dan ditangguhkan ajalnya. (Riwayat Ibnu Abbas).

Bahwa sosok insan kamil bernama Khidir itu berumur panjang dan masih hidup sampai sekarang dan masih diyakini sebagian besar kaum muslimin pada umumnya, khususnya umat islam tradisional di Indonesia.

Kisah-kisah tentang Nabi Khidir ini terus menarik perhatian semua orang karena keistimewaannya. Berikut ini kami sampaikan ulasan tentang kisah asal mula Nabi Khidir dikaruniai umur panjang, walaupun semua itu tidak terlepas dari kehendak Allah SWT.

Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa ‘Labi dari Imam Ali Radliayllahu ‘anhu.
Kisah bermula dari Raja Iskandar Zulkarnain  yang di barat disebut The Great Alexander (Iskandar yang agung). Sebutan ini diberikan kepada Raja Iskandar Zulkarnain karena beliau adalah seorang kaisar yang mampu menaklukkkan dunia barat dan timur. Beliau ditakuti dan disegani oleh teman maupun lawan diseluruh dunia pada zamannya. Walaupun demikian tidak menjadikannya sombong, beliau adalah salah seorang raja yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Pada saat Raja Iskandar Zulkarnain pada tahun 322 SM berjalan diatas bumi menuju ke tepi bumi (istilah ke tepi bumi ini  disebut orang sebelum Columbus menemukan benua Amerika pada tahun 1492, pada saat itu anggapan orang bahwa bumi tidak bulat). Allah SWT mewakilkan salah satu malaikatnya yang bernama Rafa’il untuk mendampingi Raja Iskandar Zulkarnain.
Di tengah perjalanan mereka berbincang-bincang. Raja Iskandar Zulkarnain berkata kepada malaikat Rafa’il “Wahai malaikat Rafa’il ceritakanlah kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit.”

Malaikat Rafa’il berkata “Ibadah para malaikat dilangit di antaranya ada yang  berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya, ada yang sujud tidak mengangkat kepala selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk dan tidak mengangkat kepala selama-lamanya.”

Mendengar keterangan ini raja tercengang. Dalam benaknya timbul keinginan untuk bisa melakukan hal yang sama seperti para malaikat, niatnya hanya satu agar dapat beribadah kepada Allah SWT.

Kemudian raja berkata “Alangkah senangnya seandainya aku hidup betrtahun-tahun dalam beribadah kepada Allah SWT.

Lalu malaikat Rafa’il berkata “Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan sumber air di bumi, namanya Ainul Hayat yang artinya sumber air hidup, maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau hingga ia memohon kepada Allah SWT agar supaya dimatikan.”

Kemudian raja bertanya kepada malaikat Rafa’il “Apakah kau tahu tempat Ainul Hayat itu?”

Malaikat Rafa’il menjawab “Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di bumi yang gelap.”

Setelah raja mendengarkan keterangan dari malaikat Rafa’il tentang Ainul Hayat, maka raja segera mengumpulkan Alim Ulama pada zaman itu.

Raja bertanya kepada mereka tentang Ainul Hayat itu, tetapi mereka menjawab “Kita tidak tahu kabarnya.” Namun seseorang alim diantara mereka menjawab “Sesungguhnya aku pernah membaca didalam wasiatnya Nabi Adam AS, bahwa beliau berkata sesungguhnya Allah SWT  meletakkan Ainul Hayat itu di bumi yang gelap.”

“Dimanakah tempat bumi gelap itu?” Tanya raja.

Seorang yang alim menjawab “Yaitu ditempat keluarnya matahari.”

Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu Raja bertanya kepada sahabatnya “Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap?”

Para sahabat menjawab “Yaitu kuda betina yang perawan.”

Kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang masih perawan, lalu raja memilih di antara tentaranya yang sebanyak 6000 orang yang dipilih adalah yang cendikiawan dan yang ahli cambuk.

Diantara mereka adalah Nabi Khidir AS. Bahkan beliau menjabat sebagai Perdana Menteri. Kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir AS berjalan di depan para pasukannya. Setelah menempuh perjalanan yang jauh, akhirnya mereka tahu bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat berada pada arah kiblat.

Kemudian mereka menempuh perjalanan selama 12 tahun hingga mencapai di tepi bumi tempat yang gelap itu. Ternyata gelapnya itu memancar seperti asap, bukan seperti gelapnya diwaktu malam.

Kemudian seorang yang sangat cendikiawan mencegah Raja masuk ke tempat gelap itu dan tentara-tentaranya berkata kepada raja “Wahai raja sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk kedalam tempat yang gelap ini, karena tempat yang gelap ini sangat berbahaya.”

Lalu raja berkata “Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak.”

Kemudian ketika raja masuk, mereka semua membiarkannya. Siapakah yang berani membantah perintah maharaja yang disegani dunia barat dan timur.

Kemudian raja berkata kepada para pasukannya “Diamlah, tunggulah kalian di tempat ini selama 12 tahun, jika aku bisa datang kepada kalian dalam masa 12 tahun itu, maka kedatanganku dan menunggu kalian termasuk baik, dan jika aku tidak datang sampai 12 tahun, maka pulanglah kembali ke negeri kalian.”

Lalu raja bertanya kepada malaikat Rafa’il “Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita?”

“Tidak bisa kelihatan” jawab malaikat Rafa’il, “Akan tetapi aku akan memberimu sebuah mutiara, jika mutiara itu keatas bumi, maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara yang sangat keras, dengan demikian maka kawan-kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian.”

Kemudian Raja Iskandar Zulkarnain masuk ketempat yang gelap itu bersama kelompok pasukan pilihannya, mereka berjalan di tempat yang gelap itu selama 18 hari dan tidak pernah melihat matahari maupun bulan, tidak pernah melihat siang dan malam, dan tidak dapat melihat apa-apa kecuali gelap, sedangkan raja berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidir AS.

Disaat mereka berjalan, maka Allah SWT memberi wahyu kepada Nabi Khidir AS, “Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat itu Aku khususkan untuk kamu.”

Setelah Nabi Khidir menerima wahyu tersebut, kemudian beliau berkat kepada para sahabatnya “Berhentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian hingga aku datang kepada kalian.”

Kemudian beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang, dan didapatinya oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidir turun dari kudanya dan langsung melepas pakaiannya dan turun ke Ainul Hayat (sumber air kehidupan) tersebut, lantas beliau terus mandi dan minum sumber air kehidupan tersebut. Dan dirasakan oleh Nabi Khidir bahwa airnya lebih manis daripada madu.

Setelah beliau mandi dan meminum air Ainul Hayat tersebut, kemudian beliau keluar dari tempat itu dan terus menemui raja Iskandar Zulkarnain, sedangkan raja tidak tahu apa yang telah terjadi pada Nabi Khidir yakni pada saat Nabi Khidir mandi dan meminum Ainul Hayat.

Demikianlah sesungguhnya yang bermaksud mencari Ainul Hayat adalah raja Iskandar Zulkarnain, tetapi Allah SWT berkehandak lain. Yang mendapat anugerah Allah SWT untuk hidup lama adalah Nabi Khidir AS.





Sedangkan menurut riwayat yang diceritakan oleh Wahab bin Munabbah, dia berkata, bahwa Nabi Khidir adalah anak dari bibi raja Iskandar Zulkarnain. Dan raja Iskandar Zulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh raja sebuah sinar seperti kilat, maka terlihat oleh raja, bahwa bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh raja suara gemericik dibawah kaki kuda.

Lalu raja bertanya kepada Malaikat Rafa’il “Suara apakah yang gemericik dibawah kaki kuda ini?”

Malaikat Rafa’il menjawab “Gemericik itu adalah suara sebuah benda yang apabila seseorang mengambilnya, niscaya dia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya, niscaya dia akan menyesal juga.”

Suara gemericik itu membuat orang jadi penasaran, namun semua orang ragu-ragu dalam menentukan sikapnya, mengambil benda itu atau tidak.

Kemudian diantara pasukan ada yang mengambilnya namun hanya sedikit, setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu, ternyata benda tersebut adalah yakut yang berwarna merah dan jamrut yang berwarna hijau. Maka menyesallah pasukan yang mengambil benda itu karena mengambilnya hanya sedikit, apalagi pasukan yang tidak mengambilnya pasti lebih menyesal lagi. Kenapa mereka begitu bodoh tidak mengambil permata yang mahal harganya itu.

Demikianlah kisah asal mula Nabi Khidir AS berumur panjang yang penulis sarikan dari beberapa sumber.

RAHASIA CEPAT MENJADI MILYARDER BARU DARI INTERNET
MENGALIRKAN UANG KE REKENING BANK ANDA SECARA OTOMATIS
SEGERA KLIK DISINI
INFORMASI PENTING UNTUK PERUBAHAN HIDUP ANDA
MAU DAPAT UANG SETIAP HARI Rp.50.000 S/D Rp.500.000 SETIAP HARI
JIKA ANDA INGIN KIRIM SMS YANG BISA MENDAPATKAN UANG, MESKIPUN SMS YANG ANDA KIRIM ADALAH SMS GRATISAN DARI OPERATOR ANDA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar