Selasa, 11 Oktober 2011

DIBALIK MISTERI RAHASIA ANGKA DAN AL-QURAN



Alquran adalah mukjizat bagi Nabi Besar Muhammad saw. Tidaklah mengherankan bila Alquran menjadi Kitab yang paling banyak dibaca, dikaji, dan ditelaah. Salah satu dari keutamaan Alquran, seperti seringkali dibicara­kan, adalah keindahan bahasanya. Belakangan, para peneliti modern dengan memanfaatkan kemajuan sains dan teknologi mengungkap kenyataan baru tentang adanya hubungan makna antara kata-kata tertentu dalam Alquran, yang mempunyai frekuensi penyebutan yang sama banyak. Inilah yang kemudian disebut dengan i'jaz `adadiy (keajaiban dari segi bilangan).
Berikut beberapa rahasia angka dan Al-Quran yang penulis kumpulkan dari beberapa sumber, antara lain:


1. Bilangan Sujud
Pada Al-Quran, kata sujud yang dilakukan oleh mereka yang berakal disebutkan sebanyak 34 kali. Jumlah tersebut sama dengan jumlah sujud dalam shalat sehari­-hari yang dilakukan pada lima waktu sebanyak 17 rakaat. Pada setiap rakaat dilakukan dua kali sujud sehingga jumlahnya menjadi 34 kali sujud sebagaimana terdapat pada ayat-ayat berikut:
1.                  Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: 'Sujud-lah kamu kepada Adam' .... (2:34)

Ayat ini merupakan ayat ketiga puluh empat pada surat Al-Baqarah, yaitu surat yang menyebutkan masalah sujud yang jumlah ayatnya sama dengan jumlah sujud sehari semalam.


2. Ulul 'Azmi Berjumlah Lima Orang Rasul 
Menurut keyakinan kaum Muslimin, bahwa ulul azmi dari kalangan Rasul berjumlah lima orang, yaitu Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad saw. Dalam Al-Quran, ternyata kata 'azm disebut sebanyak lima kali, sama dengan jumlah Rasul-Rasul-Nya yang termasuk ulul 'azmi, yaitu dalam ayat-ayat berikut :
1.                  ..... Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan ('azmi) yang patut diutamakan (Ali Imran: 186).
2.                  ..... Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal ('azmi) yang diwajibkan (oleh Allah). (Luqman: 17).
3.                  Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal ('azmi) yang diutamakan. (Al-Syura: 43).
4.                  Maka bersabarlah kamu seperti orang yang mempunyai keteguhan hati (ulul 'azmi) dari rasul-rasul yang telah berlaku dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka . ..... (AI-Ahqaf: 35).
5.                  Dan sesungguhnya Kami telah perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak kami dapati padanya kemauan yang kuat ('azmah) (Taha: 115).

3. Thawaf dan Sa'i
Dalam ibadah haji, thawaf dan sa’i tidak dapat kita tinggalkan, karena merupakan syarat sahnya haji. Kata thawaf dan kata turunannya dalam Al-Quran, disebut sebanyak tujuh kali, sama dengan jumlah thawaf mengelilingi Ka'bah dan ketika sa'i antara Shafa dan Marwa, yaitu pada ayat-ayat berikut ini :
1.                  ..... Dan telah kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan sujud. (Al-Baqarah: 125).
2.                  ..... Dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud. (AI-Haj: 26).
3.                  Lalu kebun itu diliputi (thafa) ..... (Al-Qalam: 19).
4.                  ..... Malapetaka (yang datang) (thaifu) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur. (AI-Qalam: 19).
5.                  ..... Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau melakukan umrah, maka tiada dosa baginya melakukan thawaf (sa'i) antara keduanya ..... (Al-Baqarah: 158).
6.                  ...... Dan hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka dan hendaklah mereka melakukan thawaf di sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). (AI-Haj: 29).
7.                  ..... Mereka melayani (thawafuna) kamu, sebagian kamu (ada keperluan) kepada sebagian (yang lain) ..... (AI-Nur: 58).

4. Shalat Lima Waktu
Dalam Al-Quran, kata Shalawat disebut lima kali, sama dengan jumlah shalat wajib sehari semalam: shubuh, zuhur, asar, maghrib dan isya, yaitu di dalam ayat-ayat berikut:
  1. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna (shalawat) dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqarah: 157).
  2. Peliharalah shalat-(mu), dan (peliharalah) shalat wurtha ....(Al-Baqarah: 298).
  3. ... Dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan shalawat Rasul .... (At-Taubah: 99)
  4. .... Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat Yahudi dan shalat dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah .... (Al-Haj: 40}.
  5. Dan orang-orang yang senantiasa menjaga shalawat (shalat­-shalat) mereka. (Al-Mukminun: 9).

5. Para Penghuni Surga
Ungkapan Ashab Al-Jannah (para penghuni surga) dalam Al­Quran disebut sebanyak 12 kali. Yang dimaksud dengan surga ialah yang ditetapkan Allah bagi orang-orang yang benar, bukan surga dunia sebagaimana dimaksudkan dalam firman Allah SWT: "Sesungguhnya Kami uji mereka sebagaimana Kami uji penghuni­-penghuni surga …..." Surga yang dimaksudkan oleh ayat ini adalah surga dunia. Ada pun pada ayat selain ini, surga yang dimaksud adalah surga yang ditetapkan oleh Allah SWT bagi hamba-hamba­Nya yang saleh. Kata ashab al-jannah yang disebut 12 kali, sama dengan banyaknya Khalifah sepeninggal Rasulullah saw., sebagai­mana disebutkan di dalam ayat-ayat berikut ini:
1.                  .........Dan orang-orang beriman serta beramal saleh, mereka itu para penghuni surga (ashab al -jannah). (Al-Baqarah: 82)
2.                  .........Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekadar kemampuannya, mereka itulah para peng­huni surga (ashab al-jannah). (Al-A'raf: 42).
3.                  3. Dan para penghuni surga (ashab al-jannah) berseru ......... (Al-­A'raf: 44)
4.                  ......... Dan mereka menyeru penghuni surga (ashab al-jannah): "Limpahkanlah kepada kami sedikit air .... (Al-A'raf: 50)
5.                  .........Dan mereka tidak ditutup: debu hitam, tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah para penghuni surga (ashab al-jannah). (Yunus: 26).
6.                  ...... Dan merendahkan diri kepada Tukan mereka, mereka itu adalah para penghuni surga (ashab al-jannah) (Hud: 23).
7.                  Sesungguhnya para penghuni surga (ashab al-jannah) pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). (Yunus: 55).
8.                  Para penghuni surga (ashab al-jannah) pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya. (AI-Furqan: 24)
9.                  ...... dan Kami ampuni kesalakan-kesalahan mereka, bersama para penghuni surga (ashab aljannah) ...... (Al-Ahqaf: 16)
10.              Tiada sama penghuni neraka dengan penghuni surga (ashab al­jannah). (Al-Hasyr: 20)
11.              ...... para penghuni surga (ashab al-jannah) itulah orang-orang yang beruntung. (Al-Hasyr: 20)
12.              ...... Dan para penghuni surga (ashab al-jannah) berseru: "Salamun'alaikum" ...... (Al-A'raf: 46)

6. Tujuh Langit 
Salah satu karunia yang dianugerahkan kepadaku oleh Allah SWT dan yang diajarkan-Nya kepadaku adalah bahwa kata "sab'u" berkaitan dengan kata "samawat", sebelumnya atau sesudahnya. Kata tersebut dalam AI-Quran disebutkan sebanyak 7 kali. Begitu juga hari dalam seminggu berjumlah 7 hari, dan langit pun berjumlah 7. Berikut ini adalah ayat-ayat mengenainya:
1.                  ..... Dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikannya tujuh langit ..... (Al-Baqarah: 29)
2.                  Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah ..... (Al-Isra: 44)
3.                  Katakanlah: "Siapakah yang memiliki tujuh langit dan 'arasy yang besar" (Al-Mu'minun: 84)
4.                  Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan kepada tiap-tiap langit urusannya ..... (Fushshilat: 12)
5.                  Allah-lah Yang menciptakan tujuh langit dan reperti itu pula bumi ..... (AI-Thalaq: 12)
6.                  Yang telah menjadikan tujuh langit berlapis-lapias. (AI-Mulk: 3)
7.                  Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? (Nuh: 15)

7. Rasul dan Shalat
Dalam Al-Quran nama Rasulullah saw., Muhammad, disebut sebanyak empat kali sama dengan jumlah nama yang disebut di dalam qamat (dua kali), tasyahud awwal (satu kali), dan dalam tasyahud akhir (satu kali), yaitu sebagaimana disebutkan pada ayat-ayat berikut :
1.                  Muhammad tidak lain hanyalah seorang Rasul. Sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul ...(Ali Imran: 144).
2.                  Muhammad sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah ..(Al-Abzab: 40).
3.                  Serta beriman (pula) kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad, dan itulah yang hak dari Tuhan mereka ..... (Muhammad: 2).
4.                  Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya adalah keras terhadap orang kafir, tetapi berkasih sayang di antara mereka ..... ( Al-Fath: 29).

8. Ayat Keduabelas
Saya berpendapat bahwa jumlah para Imam itu sama dengan jumlah para Nuqaba Bani Israil, yaitu sebanyak 12 orang naqib. Di antara yang menarik perhatian ialah ketika Nuqaba itu ber­jumlah 12, ia pun disebutkan pada ayat keduabelas dari surat Al-Maidah, yaitu ketika Allah berfirman:


Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani lsrail dan telah Kami angkat di antara mereka 12 orang pemimpin (naqib) ..... (AI-Maidah: 12)
9. Perintah Mendirikan Shalat
Kata kerja perintah (fi'l al-amr) "aqim" atau "aqimu" (dirikanlah) yang diikuti dengan kata "shalat" disebut sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah rakaat shalat fardhu (17 rakaat). Yang mendukung hal demikian, adalah juga disebutkannya kata "fardh" dengan berbagai turunan katanya yang disebut sebanyak 17 kali rakaat shalat wajib dalam sehari semalam, yang juga sama dengan jumlah rakaat shalat fardhu. Ayat-ayat yang memuat kata shalat yang digabungkan dengan kata kerja perintah "aqim" atau "aqimu" tersebut adalah sebagai berikut:
1.                  Dan aqimu shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'-lah beserta orang-orang yang ruku'. (Al-Baqarah: 43).
2.                  .... Aqimu shalat dan tunaikanlah zakat .... (Ali Imran: 83).
3.                  Dan aqimu shalat dan tunaikanlah zakat ... (AI-Baqarah: 110).
4.                  .... "Tahanlah tanganmu dari berperang, aqimu shalat dan tunaikanlah zakat. " (An-Nisa: 77).
5.                  .... Kemudian apabila kamu telah merasa aman maka aqimu shalat sebagaimana biasa .... An-Nisa: 103).
6.                  .... Agar kamu aqimu shalat serta bertaqwa kepada-Nya .... (Al-An'am: 72).
7.                  .... Dan aqimu shalat serta gembirakanlah orang-orang yang beriman. (Yunus: 87).
8.                  Dan aqimu shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebahagian permulaan malam ... (Yunus: 78).
9.                  Aqimu shalat dari setelah tergelincir matahari sampai gelap malam .... (Al-Isra: 78).
10.              ....Dan aqimu shalat untuk mengingat Aku. (Thaha: 14).
11.              .... Maka aqimu shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kepada tali Allah .... (Al-Haj: 78).
12.              Dan aqimu shalat, dan tunaikanlah zakat .... (Al-Nur: 56).
13.              .... Dan aqimu shalat .... (Al-Ankabut: 45).
14.              .... Serta aqimu shalat, dan janganlah kamu termasuk orang­-orang yang menyekutukan Allah. (Al-Rum: 30)
15.              Wahai anakku, aqimu shalat dan suruhlah (manusia) untuk mengerjakan kebajikan .... (Luqman: 18).
16.              .... Maka aqimu shalat .... (AI-Mujadilah: 13).
17.              Dan aqimu shalat, tunaikanlah zakat ...(AI-Muzammil: 20).

10. Rakaat Shalat Fardhu
Kata "faradha" berikut turunan katanya dengan pengertian faridah (kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan) di dalam Al­Quran disebut sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah rakaat shalat, seperti tercantum di dalam ayat-ayat berikut:
1.                  .... Barangsiapa yang menetapkan niat (faradha) dalam bulan itu akan mengerjakan haji maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan .... (Al-Baqarah: 197).
2.                  Sesungguhnya yang mewajibkan (faradha) atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Quran, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali .... (AI-Qashash: 85).
3.                  Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan (faradha) Allah baginya ..... (Al-Ahzab: 38).
4.                  Sesungguhnya Allah telah mewajibkan (faradha) kepada kamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu.. (Al­ Tahrim: 2 ).
5.                  Jika kamu menceraikan istri-istrimu sebelum kamu ber­campur dengan mereka, padakal sesungguhnya kamu sudah menentukan (faradh-tum) mahar bagi mereka ...(Al-Baqa­rah: 237).
6.                  ..... Maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu tetapkan (faradh-tum) itu kecuali ... (Al-Baqarah: 237).
7.                  Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan (faradh-na) kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki ..... (Al-Ahzab: 50).
8.                  (Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajib (faradh-na) (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam­nya), dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas agar kamu selalu mengingatinya. (Al-Nur: 1).
9.                  Tidak ada suatu pun (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan istri-istrimu sebelum kamu bercampur dengan mereka dan istri-istrimu sebelum kamu bercampur menentukan mahar yang ditetapkan (faradhah) maharnya ..(Al-Baqarah: 236).
10.              ..... Dan sebelum kamu menentukan mahar yang ditetapkan (faradhah) bagi mereka ..... (AI-Baqarah: 236).
11.              ..... Padahal sesungguhnya kamu telah menentukan mahar yang telah ditetapkan (faridhah) bagi mereka...(Al-Baqa­rah: 237).
12.              ..... Orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak tahu siapa yang lebih dekat (bermanfa'at) dari mereka bagimu. Ini adalah ketetapan (faridhah) dari Allah ..... (An-Nisa: 11):
13.              ..... Maka istri-istri yang telah kamu campuri di antara mereka berikanlah kepada mereka maharnya secara sempurna (faridhah) ..... (Al-Nisa: 24).
14.              ..... Dan tiada mengapa bagimu terhadap sesuatu ynng telak kamu merelakannya, sesudah menentukan mahar (faridhah) itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa: 24).
15.              ..... Untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan (faridhah) dari Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (At-Taubah: 60).
16.              Baik sedikit maupun banyak menurut bagian yang telah ditetapkan (mafrudhah). (An-Nisa: 7).
17.              Dan syaitan berkata: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba-Mu bagian yang telah ditentukan (mafrudhah) (untuk saya)." (An-Nisa: 7).

11. Bilangan Kata "Kiblat"
Kata kiblat dalam Al-Quran disebut sebanyak tujuh kali sama dengan jumlah thawaf di sekitar kiblat (Ka'bah), yaitu pada ayat­ayat berikut :
1.                  ..... Dan kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblat­mu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (agar nyata) siapa yang mengikuti rasul dan siapa yang membelot...(Al­Baqarah: 143).
2.                  Sungguh Kami (sering) melihat wajahmu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai ..... (Al-Baqarah: 144).
3.                  ..... Dan sebagian mereka tidak akan mengikuti kiblat sebagian yang lain ..... (Al-Baqarah: 145).
4.                  ..... Dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu sebagai tempat shalat (kiblat) dan dirikanlah shalat (Yunus: 87).
5.                  Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu ..... (Al-Baqarah: 145).
6.                  Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya ..... (Al-Baqarah: 142).
7.                  ..... Dan kamu pun tidak mengikuti kiblat mereka ..... (AI­Baqarah : 145 ).

12. Duabelas orang Yang Diangkat (Al-Mujtabun)
Kata kerja ijtaba (mengangkat/memilih) berikut turunan katanya disebut 12 kali dalam AI-Quran, sebanding dengan 12 Imam yang ditetapkan oleh Allah SWT. Yaitu dalam ayat-ayat ber­ikut:
1.                  ..... Dia telah memilih kamu (ijtabakum) dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama, suatu kesempitan .....(Al-Haj: 78).
2.                  (Bagi) yan,q mensyukuri nikmat-nikmat Allah, Allah telah memilihnya (ijtabahu) dan menunjukkan kepada jalan yang lurus. (Al-Nahl: 121).
3.                  Kemudian Tuhannya memilihnya (ijtabahu),     maka Dia me­nerima taubat serta memberi petunjuk. (Thaha: 122).
4.                  Lalu Tuhannya memilihnya (ijtabahu) dan menjadikan ter­masnk orang-orang saleh. (Al-Qalam: 50).
5.                  Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah yang sama, yang didatangkan (yujba) ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuhan) ..... (Al­Qashash: 57).
6.                  Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat AI-Quran kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu (ijtabaitaha)?" (Al-A'raf: 203).
7.                  ..... dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dari orang-orang yan,q telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih (ijtabaina) ..... (Maryam: 58).
8.                  ..... dan kami telah memilih mereka (ijtabanahum) (untuk menjndi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuk mereka ke jalan yang lurus. (Al-An'am: 87).
9.                  ..... Akan tetapi Allah memilih (yajtabi) siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya ... (Ali lmran: 179).
10.              ..... Allah menarik (yajtabi) kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali kepada-Nya. (Al-Syura: 13).
11.              Dan demikianlah, Tuhanmu telah memilih kamu (yajtabika) (untuk menjadi nabi) serta mengajari kamu sebagian dari ta'bir mimpi-mimpi ..... (Yusuf: 6).
12.              Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam (kal jawaabi) ..... (Saba': 13).


13. Wudhu dan Bilangan Basuhan
Persoalan yang erat hubungannya dengan masalah shalat, adalah wudhu. Wudhu meliputi basuhan (ghusl) dan usapan (mash). Kata ghusl (membasuh) dengan air berikut turunan kata­nya di dalam Al-Quran disebut 8 kali, sedangkan basuhan dalam wudhu yang diperintahkan Allah kepada kita adalah 8 kali, yaitu (1) membasuh muka, (2) membasuh tangan kanan, dan (8) mem­basuh tangan kiri. Ketiga kata tersebut tercantum dalam ayat-ayat berikut:
1.                  ..... Maka basuhlah (ighshilu) mukamu dan kedua tanganmu sampai siku-sikunya ..... (Al-Maidah: 6).
Ayat tersebut merupakan ayat pertama dalam mushaf yang membicarakan masalah ghusl yang dihubungkan dengan wudhu.
2.                  ..... Dan jangan pula (kamu menghampiri masjid dalam ke­adaan) junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi (taghtasilul) ..... (An-Nisa: 49).
3.                  (Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mendi (mughtasal) dan minum." (Shad: 42).

14. Wudhu dan Bilangan Usapan (Masahat):


Kata "imsahu" (perintah jamak untuk mengusap) di dalam AI-Quran disebut 3 kali, sama dengan bilangan usapan yang wajib dalam wudhu, yaitu (1) mengusap kepala, (2) mengusap kaki kanan, dan (3) mengusap kaki kiri. Ketiga kata tersebut terdapat dalam ayat-ayat berikut:
1.                  ..... Maka hendaklah kalian bertayammum dengan menggunakan dengan tanah yang baik (bersih); sapulah (imsahu) mukamu dan kedua tanganmu ..... (An-Nisa: 43).
2.                  ..... Dan sapulah (imsahu) kepalamu dan kaki-kaki kamu sampai kedua mata kaki ..... (Al-Maidah: 6).
3.                  ..... Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah (imsahu) mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. ..... (AI-Maidah: 6).
15. Jumlah Khalifah Setelah Rasulullah saw.
Kaum Muslimin, di dalam kitab shahih mereka, telah sepakat (ijma') bahwa Rasulullah saw. telah menyebutkan bahwa jumlah khalifah sesudahnya sebanyak 12 orang, sebagaimana disebutkan di dalam Shahih Bukhari dan Muslim, Bukhari di dalam shahihnya, pada awal Kitab Al-Ahkam, bab Al-Umara min Quraisy (Para Pemimpin dari Quraisy), juz IV, halaman 144; dan di akhir Kitab Al-Ahkam, halaman 153, sedangkan dalam Shahih Muslim disebutkan di awal Kitab Ad-Imarah, juz II, halaman 79. Hal itu juga disepakati oleh Ashhab Al-Shahhah dan Ashhab Al-Sunan, bahwasanya diriwayatkan dari Rasulullah saw:
 Agama masih tetap akan tegak sampai datangnya hari kiamat dan mereka dipimpin oleh 12 orang khalifah, semuanya dari Quraisy.
Diriwayatkan dasi jabir bin Samrah, dia berkata: "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: 'Setelahku akan datang 12 Amir.' Lalu Rasulullah mengatakan sesuatu yang tidak pernah aku dengar. Beliau bersabda: 'Ayahku semuanya dari Quraisy'. "

Ringkasnya, seluruh umat Islam sepakat bahwa Rasulullah saw. membatasi jumlah para Imam setelah beliau sebanyak 12 Imam; jumlah mereka sama dengan jumlah Nuqaba bani lsrail; jumlah mereka juga sama dengan jumlah Hawari Isa a.s.
Dalam Al-Quran ada jumlah yang mendukung jumlah 12 di atas. Kata Imam dan berbagai bentuk turunannya disebutkan sebanyak 12 kali, sama dengan jumlah Imam kaum Muslimin yang dibatasi Rasulullah saw. Kata tersebut terdapat pada ayat-ayat berikut:
1.                  Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu sebagai Imam bagi seluruh manusia."Ibrahim berkata: "Dan saya memohon juga dari keturunanku." Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak bagi mereka yang zalim." (Al-Baqarah: 124)
2.                  ..... Dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum AI-Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman (imama ) dan rahmat ..... (Hud: 17)
3.                  ..... Dan jadikanlah kami Imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Furqan: 74)
4.                  Dan sebelum Al-Quran itu telah ada Kitab Musa sebagai pedoman (imam) dan rahmat .....Al-Ahqaf: 12)
5.                  ..... Maka Kami binasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua
kota itu benar-benar terletak di jalan umum (bi imam) yang terang. (Al-Hijr: 79)
6.                  ..... Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk (Imam) yang nyata. (Yasin: 12)
7.                  (Ingatlah) suatu hari yang (di hari itu) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya (imamihim). (AI-Isra: 17)
8.                  ..... Maka perangilah pemimpin-pemimpin (aimmah) kaum kafir, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar mereka berhenti. (At-Taubah: 12).
9.                  Kami telah menjadikan mereka sebagai pemimpin-pemimpin (aimmah) yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ...... (AI-Anbia: 73)
10.              ...... Dan Kami hendak menjadikan mereka sebagai pemimpin­-pemimpin (aimmah) dan menjadikan mereka sebagai para pewaris (bumi). (Al-Qashash: 5)
11.              Dan Kami jadikan mereka pemimpln-pemimpin (aimmah) yang menyeru (manusia) ke neraka, dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. (Al-Qashash: 41).
12.              Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin (aimmah) yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ..... (Al-Sajdah: 24).

Demikianlah beberapa hubungan antara angka –angka dan Al-Qur’an, mungkin kita tidak akan pernah tahu bahwa dibalik angka-angka yang kita jumpai sehari-hari ternyata terdapat hubungan dengan Al-Qur’an.

RAHASIA CEPAT MENJADI MILYARDER BARU DARI INTERNET
MENGALIRKAN UANG KE REKENING BANK ANDA SECARA OTOMATIS
SEGERA KLIK DISINI
INFORMASI PENTING UNTUK PERUBAHAN HIDUP ANDA
MAU DAPAT UANG SETIAP HARI Rp.50.000 S/D Rp.500.000 SETIAP HARI
JIKA ANDA INGIN KIRIM SMS YANG BISA MENDAPATKAN UANG, MESKIPUN SMS YANG ANDA KIRIM ADALAH SMS GRATISAN DARI OPERATOR ANDA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar