Rabu, 28 September 2011

KAROMAH SUNAN GIRI

Sunan Giri yang nama aslinya adalah Raden Paku, di sebut juga Prabu Satmata, dan kadang-kadang disebut juga Sultan Abdul Fakih merupakan salah seorang anggota wali songo yang ada di pulau jawa. Sunan Giri dilahirkan di Blambangan pertengahan abad ke 15.

Sunan Giri atau Raden Paku adalah anak dari Syekh Maulana Ishaq yang menikah dengan Dewi Sekardadu salah seorang puteri raja Blambangan Prabu Menak Sembayu. Saat itu Syekh Maulana Ishaq mendapat tugas dari Sunan Ampel untuk mengembangkan Agama Islam di Blambangan yang pada masa itu masih kuat memeluk agama Hindu dan Budha.



Karena ayahnya, Syekh Maulana Ishaq ketika melaksanakan tugas menyebarkan agama islam di Blambangan, pergi memperdalam ilmu ke pasai dan tidak kembali lagi ke Jawa, Raden Paku diangkat anak oleh seorang wanita kaya bernama Nyai Gede Maloka yang dalam babad tanah jawa disebut Nyai Ageng atau Nyai Ageng Tandes. Ketika usianya beranjak dewasa Raden Paku belajar agama di Pondok Pesantren Ampel Denta pimpinan Sunan Ampel. Di sana Raden Paku berteman akrab dengan Raden Maulana Makdum Ibrahim putra Sunan Ampel yang kemudian terkenal dengan nama Sunan Bonang.

Kemudian bersama dengan Maulana Makdum Ibrahim, Raden Paku oleh Sunan Ampel disuruh pergi haji ke tanah suci sambil memperdalam ilmunya. Tetapi sebelum sampai ke tanah suci, mereka singgah di Pasai untuk memperdalam pengetahuan agamanya yang ketika itu menjadi tempat berkembangnya ilmu ketuhanan, keimanan dan tasawuf. Kepada Raden Paku diajarkan ilmu tasawwuf, hingga ajaran itu telah merasuk ke dalam kalbunya dan mempengaruhi kehidupannya sehari-hari. Semua guru yang ada di pasai merasa kagum terhadap kecerdasan Raden Paku sehingga ilmu yang diajarkan dapat dikuasainya dengan baik. Berkat kecerdasan yang dimiliki Raden Paku, maka dalam usia yang masih muda ia tampak sebagai seorang alim dan berwibawa, sorot matanya menunjukkan betapa dalam ilmunya. Sehingga para gurunya menganugerahinya dengan gelar ain al-yaqin. Karena itulah ia kadang-kadang dikenal masyarakat dengan sebutan Raden Ainul Yakin. Padahal gelar itu hanya layak disandang oleh orang yang sudah tua. Tapi bagi Raden Paku, karena ilmu agama yang dikuasainya, maka layaklah gelar itu disandangnya.

Setelah selesai masa belajar di Pasai, kedua santri itu meneruskan perjalanannya ke Mekkah untuk menunaikan Ibadah Haji sebagai rukun islam yang kelima.

Sekembalinya dari Mekkah, Sunan Giri memulai aktivitas dakwahnya di daerah Giri dan sekitarnya dengan mendirikan Pesantren, yang santrinya banyak berasal dari golongan masyarakat ekonomi lemah. Ketika Sunan Giri menyebarkan Agama Islam ke daerah Blambangan dimana kakeknya Prabu Menak Sembuyu menjadi penguasa saat itu tidak sampai hati untuk menghalang-halangi cucunya tersebut. Akhirnya agama Islam tersebar di negeri Blambangan, hingga agama Hindu dan Budha terdesak dan menyingkir dari Blambangan. Mereka menyingkir ke lereng Pegunungan Tengger dan menyeberang ke Pulau Bali. Sunan Giri juga mengirim juru dakwah terdidik ke berbagai daerah di luar Pulau Jawa yaitu Madura, Bawean, Kangean, Ternate dan Tidore. Kegiatan-kegiatan ini menjadikan pesantren yang dipimpinnya menjadi terkenal diseluruh nusantara.

Sungguh amat besar jasa Sunan Giri semasa hidupnya, karena beliaulah yang mengirimkan utusan ke luar Pulau Jawa. Ia juga dipandang sebagai sunan yang sangat berpengaruh terhadap jalannya roda pemerintahan Kesultanan Demak Bintoro. Sehingga setiap muncul masalah yang penting yang harus diputuskan, senantiasa menantikan sikap dan keputusan yang diambil oleh Sunan Giri. Oleh para wali lainnya beliau sangat disegani dan dihormati.

Pada waktu dahulu Giri adalah menjadi sumber keagamaan, dan termasyur di seluruh Tanah Jawa dan sekelilingnya. Beliaulah yang kabarnya menciptakan gending asmaradana dan pucung. Menurut setengah riwayat, Sunan Giri lah yang menghukum sesat terhadap diri Syekh Siti Jenar karena mengajarkan ilmu yang berbahaya bagi rakyat. Sunan Giri adalah seorang ahli pendidik yang berjiwa demokratis. Beliau mendidik anak-anak dengan jalan membuat bermacam-macam permainan yang berjiwa agama seperti jelungan, jamuran, gendi gerit, jor, gulag anti, cublak-cublak suweng, ilir-ilir dan sebagainya. Begitu banyak kisah perjalanan Sunan Giri yang tidak dapat penulis ceritakan disini,mengingat keterbatasannya halaman.

BEBERAPA KAROMAH SUNAN GIRI

Raden Paku mengawal kapal dagang
Setelah Raden Paku dewasa, ia diperintahkan oleh ibu angkatnya untuk mengawal kapal dagang milik ibu angkatnya ke pulau Kalimantan. Tiga kapal segera berangkat menuju ke pulau Kalimantan dengan dipimpin juragan Abu Hurairah. Setelah tiba di Kalimantan, oleh Raden Paku barang-barang tersebut tidak dijual secara kontan melainkan dihutangkan dalam tempo sepuluh hari. Karena merasa bertanggung jawab dengan barang-barang dagangan ini, Abu Hurairah merasa khawatir karena kebanyakan penduduk setempat kurang dapat dipercaya. Selain itu sebagian barang-barang yang ada oleh Raden Paku dibagikan kepada penduduk setempat yang tidak mampu.

Melihat tindakan Raden Paku yang demikian Abu Hurairah berkata
“Raden, bagaimana nanti bila Nyai Ageng memarahi saya karena tindakan Raden Paku ini ?”

“Tenanglah paman, semua ini menjadi tanggung jawabku” jawab Raden Paku dengan tenang.

“Bagaimana nanti bila saya dipecat?” Tanya Abu Hurairah dengan penuh rasa cemas.

“Kujamin paman tidak akan dipecat.” Jawab Raden Paku untuk menghilangkan kecemasan Abu Hurairah.

Setelah tiba masa pembayaran barang-barang yang dihutangkan tersebut, tidak ada satupun orang yang kelihatan batang hidungnya, alias tidak ada yang membayar. Sementara Abu Hurairah semakin cemas dibuatnya, sebab ia merasa khawatir bila nanti dimarah Nyai Ageng. Namun Raden Paku tetap tenang, dan dalam hati berkata “Jika begini keadaannya, berarti kekayaan ibuku selama ini tidak bersih, alias masih tercampur dengan harta fakir miskin. Biarlah orang-orang tidak ada yang membayar, itu sebagai zakat yang harus dikeluarkan oleh ibuku”.

“Jika begini keadaannya, tak urung nanti kita dimarahi oleh Nyai Ageng” kata Abu Hurairah. “Tapi bagaimana kita pulang dengan perahu-perahu kosong, bias-bisa nanti perahu menjadi oleng bila diterjang badai, dan kita semua bisa mati tenggelam”. Ucap Raden Paku.

Dalam keberangkatan pulang ke Gresik, Raden Paku menyuruh Abu Hurairah dan anak buahnya untuk mengisi perahu-perahu dengan pasir pantai. Abu Hurairah tidak membantah, dia hanya menggerutu dalam hati, karena apa yang dilakukan oleh Raden Paku itu hanya pantas dikerjakan oleh orang-orang yang tidak waras.

Setibanya di Gresik, hati Abu Hurairah ketar-ketir takut kalau Nyai Ageng marah. Benar dugaan Abu Hurairah si janda kaya itu marah setelah diberi penjelasan oleh Abu Hurairah.

“Cepat panggil Paku kemari” bentak Nyai Ageng.

Raden Paku segera menghadap dan langsung bersimpuh dihadapan ibunya. Nyai Ageng marah-marah terhadap Raden Paku. Namun Raden Paku bersikap tenang tanpa mengeluarkan sepatah kata pun kepada ibunya. Baru setelah ibunya selesai menumpahkan kemarahannya, Raden Paku angkat bicara.

“Wahai ibu, jangan terburu marah, lebih baik lihat dulu sesungguhnya apa isi ketiga perahu tersebut” ujar Raden Paku dengan santun terhadap ibu angkatnya.

“Apa yang harus dilihat, bukankah perahu-perahu itu kau isi dengan pasir laut, Abu Hurairah tidak pernah berbohong kepadaku. Cepat buang pasir itu” Kata Nyai Ageng dengan marah.

“Tenanglah bu, tenanglah, sebaiknya kita lihat dulu apa isinya perahu-perahu tersebut” Kata Raden Paku dengan penuh sopan.

Akhirnya Nyai Ageng menurut apa yang dikatakan Raden Paku. Dia naik keatas perahu dan memeriksa isi karung tersebut. Dengan terkejut ternyata karung-karung tersebut berisikan barang dagangan yang sangat dibutuhkan orang-orang Gresik. Melihat hal demikian, Nyai Ageng segera minta maaf kepada Raden Paku. Sejak saat itulah Nyai Ageng sadar bahwa anaknya telah memiliki karomah yang luar biasa. Dia yakin anaknya nanti akan menjadi orang yang sangat berpengaruh seperti halnya Sunan Ampel. Setelah peristiwa itu, Nyai Ageng insyaf. Dia menjadi orang yang lebih taat dan patuh terhadap segala perintah agama. Sedang Raden Paku sendiri lebih giat dalam menyebarkan agama islam dengan dukungan Sunan Ampel dan bantuan Sunan Bonang. Sehingga agam Islam tersebar luas di wilayah Gresik dan sekitarnya.

Demikianlah keajaiban karomah Sunan Giri dengan izin alloh, karung-karung yang tadinya di isi pasir laut bisa berubah menjadi barang dagangan yang sangat dibutuhkan dan dengan peristiwa itu dapat menyadarkan ibunya yang tadinya pelit.

Sunan Giri menikah dua kali dalam sehari
Konon menurut cerita, Ki Ageng Bungkil mengadakan sayembara, bahwa barang siapa yang dapat memetik buah delima dipekarangannya, dia akan diambil sebagai mantu. Banyak orang mengikuti sayembara itu namun gagal. Raden Paku yang berada di tempat itu mencoba mengikuti sayembara tersebut, padahal esoknya ia akan menikah dengan putri Sunan Ampel bernama Dewi Murtasiah.

Tanpa memanjat, dipandangnya buah delima yang ada dipohon tersebut, tak lama kemudian buah delima tersebut jatuh. Karuan saja para penonton menjadi kagum akan kejadian tersebut, terutama Ki Ageng Bungkul sendiri. Sesuai dengan janjinya, akhirnya Ki Ageng Bungkul menikahkan putrinya Dewi Wardah dengan Raden Paku pada keesokan harinya, dan pada hari itu juga Raden Paku menikah dengan Dewi Murtasiah putri Sunan Ampel.

Sunan Giri mendapat tantangan dari Begawan Minto Semeru seorang pertapa dari Gunung Lawu

Kurang lebih tiga tahun lamanya Sunan Giri mendirikan pondok pesantren yang terletak di gunung giri, termasyurlah nama pondok itu ke seluruh penjuru Pulau Jawa. Dan dalam pada itu, tersebutlah di Gunung Lawu terdapat sebuah padepokan yang dipimpin oleh seorang Begawan sakti bernama Minto Semeru. Konon kabarnya Begawan Minto ini sangat sakti.

Suatu ketika Begawan Minto semeru mendengar nama Sunan Giri yang baru mendirikan padepokan di Gunung Giri. Mendengar hal ini, Begawan Minto merasa tersaingi, karena itu berangkatlah Begawan Minto ke padepokan Giri. Pada saat Begawan Minto tiba, Sunan Giri sedang mengerjakan sholat. Dia hanya bertemu dengan salah satu muridnya yang menjaga pintu gerbang padepokan Giri.

“Dapatkah aku bertemu dengan Sunan Giri?”, Tanya sang Begawan.
“Siapakah tuan ini, dan dari mana asalnya?”, Tanya si penjaga gerbang.
“Katakan aku ingin bertemu dengan pemimpin padepokan ini”, ujar Begawan Minto tidak serantan.
“Kanjeng Sunan sedang Sholat” sahut penjaga pintu.
“Sudah cepat katakan ada tamu dari jauh ingin bertemu” ujar sang Begawan.
Akhirnya penjaga pintu gerbang itu segera menemui Kanjeng Sunan di tempat sholat. Kebetulan kanjeng sunan sudah selesai sholat.
“Ada apa muridku?” Tanya Kanjeng Sunan.
“Ada seorang tamu dari jauh ingin bertemu dengan Kanjeng Sunan” jawab muridnya dengan santun.
“Suruh dia masuk” ujar Kanjeng Sunan.

Akhirnya murid Kanjeng Sunan tersebut menemui sang Begawan tersebut seraya mengajaknya masuk kedalam lingkungan pesantren. Sementara Sunan Giri menyambut kedatangannya dengan ramah, sedikitpun tak ada kecurigaan bahwa kedatangan sang Begawan untuk mengajak adu kesaktian.
“Kisanak ini berasal dari mana?” Tanya Kanjeng Sunan seraya hendak berkenalan.
“Namaku Begawan Minto Semeru, datang dari Gunung Lawu. Aku mendengar berita bahwa tuan adalah guru besar padepokan Gunung Giri, seorang guru sakti berilmu tinggi. Terus terang saja, kedatanganku kemari ingin mencoba kesaktian tuan guru” ujar Begawan Minto dengan mantap.
“Mencoba kesaktianku?” Tanya Kanjeng Sunan.
“Ya, bila nanti aku yang kalah, aku bersedia mengabdi kepada tuan guru sebagai murid. Dan bila tuan guru yang kalah, maka akan kupenggal leher tuan guru agar di tanah Jawa ini tidak ada seorang pun yang dianggap sakti kecuali aku” kata Begawan Semeru dengan yakin.
“Ketahuilah kisanak, bahwa semua yang ada dialam semesta ini adalah kepunyaan Allah, dia Maha Kuasa lagi Maha Sakti. Karena itu jika kisanak hendak mengalahkan aku dan memenggal leherku, maka jika Tuhan tidak menghendaki, sejuta orang seperti kisanak pun tidak akan mampu melaksanakannya”, ujar Kanjeng Sunan dengan sopan.
“Jelasnya tuan guru telah menerima tantanganku”, ujar Begawan Minto.
“Silahkan bila tuan ingin mencoba ilmu ciptaan Tuhan kepadaku”, sahut Kanjeng Sunan.
Kedua orang itu kemudian keluar dari lingkungan Pesantren menuju lapangan luas dan saling berhadapan.
“Sebelum memulai pertarungan, marilah kita main tebak dahulu, aku akan mengubur binatang di atas Gunung Pertukangan, tuan tinggal menebak binatang apa yang aku kubur itu?”, kata sang Begawan sambil tertawa terkekeh-kekeh.
“Silakan”. Sahut Kanjeng Sunan.
Dengan gerakan cepat, Begawan Minto Semeru melesat menuju Gunung Pertukangan. Di sana dia menciptakan dua ekor angsa, jantan dan betina, lalu kedua angsa itu dikubur hidup-hidup. Setelah selesai dia kembali ke tempat semula Kanjeng Sunan berada.
“Nah, binatang apa yang saya kubur di gunung itu tuan guru?” Tanya sang Begawan serasa mengejek.
“Yang tuan kubur itu adalah sepasang ular naga” jawab Kanjeng Sunan kalem.
Serentak Begawan Minto tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban sunan seraya berkata “tebakan tuan salah, salah besar”. Selanjutnya sang Begawan berkata ”yang saya kubur adalah sepasang angsa”.
“Apa tuan tidak salah lihat, sebaiknya tuan kembali dan bongkarlah apa yang tuan kubur itu”. Kata Kanjeng Sunan meyakinkan.
“Justru tuanlah yang harus melihatnya, agar tuan menerima kekalahan tuan, sahut sang Begawan.
“Kalau begitu marilah kita lihat bersama-sama” kata Kanjeng Sunan.
Hanya beberapa kejap mata, kedua orang itu tiba di Gunung Pertukangan. Begawan Minto Semeru membongkar binatang ciptaannya yang dikubur itu. Tiba-tiba keluarlah sepasang ular naga. Sang Begawan terkejut seraya bergumam “Kali ini aku kalah, tapi awas untuk yang kedua kalinya”.
Berkali-kali sang Begawan mengeluarkan ilmu kesaktiannya, dan berkali-kali pula ia tidak dapat mengalahkan ilmu Kanjeng Sunan, hingga akhirnya sang Begawan mengeluarkan ilmu andalannya.

Sang Begawan melepaskan ikat kepalanya, lalu dilemparkan ke udara dengan ilmu andalannya, ikat kepala itu melesat ke udara dengan kecepatan yang sulit dipandang mata. Namun Kanjeng Sunan tidak tinggal diam, dilemparkan pula sorbannya dan melesat ke udara memburu ikat kepala sang Begawan. Sorban Kanjeng Sunan dapat menyusul ikat kepala sang Begawan bahkan dapat menumpangi ikat kepala Begawan Minto Semeru. Dengan lambaian tangan Kanjeng Sunan, kedua benda itu meluncur kebawah, dan tepat jatuh dihadapan sang Begawan. Sorban Kanjeng Sunan tetap berada diatas, sementara ikat kepala sang Begawan berada di bawah. Hal tersebut menandakan bahwa sang Begawan tetap kalah. Sang Begawan semakin penasaran, dicobanya adu kesaktian sekali lagi. Sang Begawan menciptakan beberapa butir telur. Telur-telur itu disusunnya dari bawah ke atas. Anehnya, telur-telur itu tidak jatuh. Melihat permainan itu, Kanjeng Sunan tidak mau kalah. Telur-telur itu diambilnya satu persatu dari bawah, dan lebih aneh lagi, telur-telur itu tidak jatuh ke bawah hingga telur itu dapat diambil semuanya.
Dengan diliputi rasa malu di hadapan para penonton, akhirnya sang Begawan Minto mengajak duel Kanjeng Sunan dengan jurus-jurus pamungkas. Setelah keduanya siap, mulailah sang Begawan menyerang Kanjeng Sunan dengan jurus-jurus andalannya. Secepat kilat pukulan sang Begawan menghantam Kanjeng Sunan, secepat kilat pula Kanjeng sunan mengembalikan pukulan itu kepada sang Begawan dengan dorongan telapak tangannya. Tak ayal lagi pukulan itu mengenai sang Begawan sendiri. Sesuai dengan janji, akhirnya sang Begawan mengaku kalah dan berlutut dihadapan Kanjeng Sunan seraya meminta maaf atas kesombongannya.
“Kali ini kuserahkan jiwa ragaku kepada Kanjeng Sunan, aku bersedia menjadi murid Kanjeng Sunan” kata Begawan Minto Semeru.
“Soal itu mudah, yang penting tuan kenali dulu ajaran agama islam” kata Kanjeng Sunan.
“Semula aku berjanji, jika aku yang kalah, aku bersedia menjadi murid Kanjeng. Dan itu berarti aku harus belajar ilmu-ilmu yang Kanjeng miliki” sahut Begawan Minto Semeru.

Demikianlah hasil adu kesaktian sang Begawan Minto Semeru dengan Kanjeng Sunan Giri yang dimenangkan oleh Kanjeng Sunan Giri dan akhirnya Begawan Minto Semeru menjadi murid Kanjeng Sunan Giri.

Setelah dirasa sudah cukup lama menimba ilmu dari Kanjeng Sunan Giri, akhirnya Begawan Minto Semeru kembali ke Gunung Lawu. Disana sang Begawan mengajak murid-muridnya untuk mengenal ajaran agama Islam.
Sampai akhir hayatnya, Raden Paku atau Sunan Giri tetaplah merupakan pahlawan islam yang sangat diagungkan. Beliau merupakan orang yang banyak menyebarkan ajaran Islam di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan sekitarnya. Tepat pada hari Senin bulan Dzulhijjah beliau meninggal dunia. Jenazahnya dimakamkan di Gunung Giri Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Sampai saat ini banyak peziarah dari penjuru tanah air datang ke makam beliau karena jasa-jasa beliau dalam menyebarkan agama Islam. Semoga jasa-jasa beliau dalam menegakkan ajaran agama Islam diterima di sisi allah SWT. Amien Ya Robbal Aalamien.

Konon menurut catatan sejarah, silsilah Sunan Giri bila dilihat dari jalur ayahnya Syekh Maulana Ishaq masih berhubungan dengan Baginda Rasullulah SAW. Dan bila silsilah keturunan dari ibunya Dewi Sekardadu masih ada hubungan dengan Raja Majapahit Prabu Hayam Wuruk.

RAHASIA CEPAT MENJADI MILYARDER BARU DARI INTERNET
MENGALIRKAN UANG KE REKENING BANK ANDA SECARA OTOMATIS
SEGERA KLIK DISINI
INFORMASI PENTING UNTUK PERUBAHAN HIDUP ANDA
MAU DAPAT UANG SETIAP HARI Rp.50.000 S/D Rp.500.000 SETIAP HARI
JIKA ANDA INGIN KIRIM SMS YANG BISA MENDAPATKAN UANG, MESKIPUN SMS YANG ANDA KIRIM ADALAH SMS GRATISAN DARI OPERATOR ANDA

11 komentar:

  1. Balasan
    1. Sunan giri bukan kayak ujang.. gak ada mahar2an apalagi pesugihan sampah kyak gitu.. setres gak ketulungan

      Hapus
    2. Sunan giri bukan kayak ujang.. gak ada mahar2an apalagi pesugihan sampah kyak gitu.. setres gak ketulungan

      Hapus
  2. SILSILAH KELUARGA MULAI DARI NABI MUHAMMAD S.A.W.

    1. Fatimah Az-Zahra, menikah dengan Ali bin Abi Thalib.
    2. Hussain bin Ali.
    3. Ali Zainal Abidin.
    4. Muhammad Al-Baqir.
    5. Ja’far As-Shodiq.
    6. Ali Al-‘Uraidi.
    7. Muahmmad An-Naqib.
    8. Isa An-Naqib Ar-Rum.
    9. Ahmad Al-Muhajir.
    10. Ubaidillah.
    11. Alawi.
    12. Muhammad.
    13. Alawi.
    14. Ali Kholi’ Qasam.
    15. Muhammad Shohib Mirbath.
    16. Alawi.
    17. Abdul Malik.
    18. Abdullah Khan.
    19. Ahmad Syah Jalalul Amri.
    20. Jamaluddin Al-Akbar Al-Hussain.
    21. Barokat Zainul Alam.
    22. Ali Nurul Alam.
    23. Ibrahim Al-Akbar.
    24. Maulana Ishaq.
    25. Raden Satmoto (Sunan Giri) atau Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri, menikah dengan Siti Murthasiah.
    Catatan : urutan silsilah dikutip dari Majalah Al Kisah, No. 01/Tahun III/3, tanggal 16 Januari 2005, halaman 33).

    26. Nyi Anom Besari.
    27. Kyai Muhammad Besari (Pengageng I Pesantren Tegalsari).
    28. Kyai Ilyas (Pengageng II Pesantren Tegalsari).
    29. Kanjeng Kyai Kasan Besari (Pengageng III Pengageng Tegalsari).
    30. Kyai Kasan Cholifah (Pengageng V Pesantren Tegalsari).
    31. Raden Ayu Kromodipuro, menikah dengan Raden Kromodipuro (Wedana Sumoroto, Ponorogo).
    32. Raden Djajengprawiro.
    33. Raden Ajeng Sutilah (Mbah Putri Ajeng).
    34. Umi Sabitah, menikah dengan Tjitroprawiro.
    35. Sundari, menikah dengan Karsun Kartaadmadja.
    36. Suwarien, menikah dengan R. Sri Marsito.
    37. It’s me.

    BalasHapus
    Balasan
    1. TERIMA KASIH KEBETULAN SAYA KETURUNAN DARI R DJAJENGPRAWIRO ( CANGGAH SAYA ) SAYA GRAD DARI R POEDJOPRAWIRO ( KAKAK DARI RA SUTILAH ) . APAKAH SAYA BISA MINTA KETERANGAN LEBIH DARI ANDA ( MISALNYA NOMOR TELPON ATAU ALAMAT ) AGAR NANTI BISA BERSILATURAHMI ?
      ( BUDI SETIOKO ) 085786116666

      Hapus
  3. saya masih kturunan nabi adam a.s

    BalasHapus
  4. Nama saya Bakti Novita, saya berasal dari Bekasi sebuah kota di Jawa Barat, Indonesia, yang terletak di perbatasan timur Jakarta di dalam wilayah metropolitan Jakarta, beberapa bulan yang lalu saya tersedot ke dalam situasi keuangan yang buruk dan saya membutuhkan pinjaman mendesak untuk membayar tagihan dan kembali ke keuangan saya secara finansial karena situasi keuangan saya saat ini sehingga bank saya menolak memberi saya pinjaman, dia pergi dengan opsi lain untuk mencari pinjaman tanpa jaminan secara online, saya adalah korban penipuan dalam proses penelitian saya , dan saya kehilangan hampir EUR 1500 dan saya dalam kesulitan dan saya hampir berharap untuk mendapatkan pinjaman sampai saya menemukan pos online, postingan itu dibagikan kesaksian oleh Ratu Jamillah dari Surabaya, yang menunjukkan bagaimana dia menerima pinjaman sebesar € 50.000 dari KREDIT UNION DAYA LESTARI / ISKANDAR PINJAMAN LESTARI. setelah membaca posting, saya memutuskan untuk menghubungi Ibu Iskandar melalui email yang dibagikan di pos, permintaan tanpa jaminan saya untuk pinjaman sebesar EUR 350.000 disetujui dalam waktu 72 jam dari permintaan saya dan pinjaman saya dibayarkan ke rekening bank saya tanpa kelalaian apa pun. Saya ingin menyampaikan penghargaan saya yang dalam dan saya juga merekomendasikan agar pemohon pinjaman sangat waspada karena ada banyak penipu yang tujuan utamanya adalah untuk mendorong peminjam yang tidak bersalah, jadi Anda harus berhati-hati dan waspada. bagi mereka yang membutuhkan pinjaman yang nyata dan dapat dipercaya sebagai penerima manfaat, saya merekomendasikan KREDIT UNION DAYA LESTARI / ISKANDAR LESTARI, Anda dapat menghubungi mereka melalui info kontak berikut.


    BBM INVITE: {D8980E0B}
    WhatsApp Only :: {33753893351}
    e-mail: {iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}

    BalasHapus
  5. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Budiwati Permata, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan menjanjikan ini dan itu, orang-orang yang menganggur, saya sarankan Anda semua harus berhati-hatilah

    beberapa bulan yang lalu, saya tegang secara finansial dan sangat membutuhkan pinjaman untuk mendapatkan bisnis saya kembali, saya tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya Dian Pelangi yang merujuk saya kepada pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Christabel's Missan, seorang ibu yang baik, yang meminjamkan saya pinjaman 800 juta tanpa jaminan dalam waktu kurang dari 20 jam tanpa tekanan atau tekanan dan hanya 2% bunga

    Saya terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya gunakan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji untuk membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, silakan hubungi ibu yang baik melalui email: christabelloancompany@gmail.com

    dan dengan rahmat Tuhan dia tidak akan membiarkan Anda mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: permatabudiwati@gmail.com
    dan teman saya Dian Pelangi yang memperkenalkan saya dan memberi tahu saya tentang Ms. Christabel, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ms. Christabel, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email: (lianmeylady@gmail.com) sekarang,

    Apa yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman bulanan saya yang saya kirim langsung ke akun ibu Christabel. Anda masih bisa menghubungi yang baik
    mohon bijaksana dan semoga Allah membimbing kita semua
    ibu, What'sApp Number +15614916019
    Facebook christabelmissancompany@gmail.com

    BalasHapus
  6. Hati-hati dgn promo atau tawaran yang mengatasnamakan uang ataupun bank ghoif, semuanya berhubungan dengan jin artinya itu syirik. dalam Al-qur an dan Assunah tdk diajarkan yang namanya mencari uang ghoif, para wali juga hanya mengajarkan bekeja yang halal

    BalasHapus